Langsung ke konten utama

Kelarutan Batu Ginjal (Kalsium Karbonat) dalam Ekstrak Etanol 70% Daun Duduk (Desmodium triquetrum (L.) DC) Secara In Vitro

Robi Darus
Program Studi Farmasi, FMIPA – Universitas Pakuan


Konsep kembali ke alam dalam upaya pengobatan berbagai macam penyakit membuat dunia farmasi kembali menggunakan bahan alam sebagai obat-obatan. Penyembuhan dengan obat tradisional kini banyak dipilih untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya yaitu penyakit batu ginjal, karena selain berkhasiat, biayanya murah dan bahan-bahannya mudah didapat juga anggapan bahwa obat tradisional tidak mempunyai efek samping yang nyata. Daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) DC) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai penghancur batu ginjal. Zat yang diduga sebagai penghancur batu ginjal (urolitikum) dalam daun duduk adalah kalium. Adapun mekanisme kelarutan batu ginjal kalsium oleh ekstrak etanol daun duduk diduga melalui pembentukan kompleks antara karbonat dengan kalium yang terkandung dalam daun duduk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan batu ginjal (kalsium karbonat) dalam ekstrak etanol 70% daun duduk dengan perbedaan tingkat konsentrasi secara in vitro. Pada penelitian ini dilakukan perendaman batu ginjal (kalsium karbonat) dalam ekstrak etanol 70% daun duduk dengan 5 konsentrasi yang berbeda yaitu 20 mg/30 ml, 40 mg/30 ml, 60 mg/30 ml, 80 mg/30 ml, 100 mg/30 ml dan sebagai kontrol (-) yaitu 30 ml aquabidest serta sebagai kontrol (+) yaitu 30 ml Batugin eliksir. Kemudian diukur serapan dari kalsium yang larut dalam 5 varian konsentrasi ekstrak etanol 70% daun duduk, batugin eliksir dan aquabidest dengan AAS (Atomic Absorbance Spectrophotometer) lalu ditentukan kadar kalsium yang larut.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelarutan kalsium karbonat (batu ginjal) dalam ekstrak etanol 70% daun duduk terbaik adalah 3,49 x 10-4 mol/L, ditunjukkan pada konsentrasi yang tertinggi (100 mg/30 ml). Akan tetapi pada konsentrasi tersebut, kemampuannya dalam melarutkan kalsium karbonat (batu ginjal) lebih rendah bila dibandingkan dengan batugin eliksir sebagai kontrol (+) yang memiliki kemampuan melarutkan kalsium karbonat (batu ginjal) yaitu 4,84 x 10-4 mol/L. Sedangkan untuk kontrol (-), kemampuan melarutkan kalsium karbonat (batu ginjal) yaitu 1,32 x 10-4 mol/L paling rendah bila dibandingkan dengan semua konsentrasi ekstrak maupun kontrol (+). Sedangkan dari analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol 70% daun duduk yang paling baik melarutkan kalsium karbonat (batu ginjal) adalah pada konsentrasi 100 mg/30 ml.

Kata kunci : Daun duduk, batu ginjal (kalsium karbonat).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Pembuatan Obat Bagian 2

Laboratorium pemeriksaan QC Pada artikel sebelumnya (Proses Pembuatan Obat Bagian 1) telah dijelaskan bagaimana awal proses dilakukannya pemesanan bahan baku obat dari supplier sampai dengan pemeriksaan QC. Nah, untuk kali ini kita akan membahas mengenai pemesanan bahan kemas dari supplier/pemasok. Pada dasarnya prosesnya hampir sama dengan bahan baku zat aktif atau zat eksipien obat, baik itu dari segi penerimaan dan uji laboratorium (pemeriksaan QC). Bahan baku yang sudah lewat pemeriksaan QC dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka diberikan label "Release" untuk selanjutnya bahan baku tersebut disimpan digudang bahan baku. Penyimpanan pada kondisi suhu ruang tertentu berdasarkan pada kestabilan bahan baku tersebut. Untuk penyimpanan hendaklah tersedia ruang atau tempat dengan suhu berbeda-beda antara lain dengan: Suhu ruang (ambient)                     ...