Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Tandanya Anda Berhubungan Dengan Orang yang Salah

Hubungan cinta yang telah berjalan lama, namun tak juga berujung pada pernikahan kadang menimbulkan pertanyaan "Apakah ia orang yang tepat untuk saya?". Berikut beberapa tanda bahwa anda telah memilih "Pasangan yang tidak tepat". 1. Tidak Bahagia Walaupun memiliki pasangan, namun saat bersamanya anda tak merasa bahagia atau anda tidak merasa senang. bahkan tak jarang anda sengaja menghindari setiap kali jadwal pertemuan dan ngedate. jika ketidakbahagiaan sudah melanda, untuk apa sebuah hubungan harus diteruskan??? 2. Merasa rendah diri saat bersama pasangan Bersama pasangan tak membuat Anda tersenyum bahagia, sebaliknya perasaan rendah diri justru melanda. Sikap pasangan yang dominan dan superior membuat Anda selalu merasa melakukan kesalahan.  Apapun yang Anda lakukan seakan tak pernah cukup baginya. 3. Membuat anda jauh dari sahabat juga keluarga P asangan seolah ingin memiliki Anda sendirian. Jangankan untuk bersilaturahmi dengan sahabat, bertemu dan mengamb

"Saya + Tuhan = Cukup"

Saat ini kita membutuhkan pribadi yang dapat menerima diri sendiri ditambah Tuhan yang tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Dengan menjadi diri sendiri, kita menjadi manusia (saya) yang utuh. Saya yang utuh ditambah Tuhan yang utuh akan menghasilkan kehidupan yang cukup.      Dalam hidup, kita mempunyai suatu keharusan. Orang stress adalah orang yang mempunyai kemampuan yang lebih kecil daripada keharusan-keharusannya. Sedangkan orang yang damai dan mapan adalah orang yang mempunyai kemampuan lebih besar daripada keharusan-keharusannya.             Tuhan merupakan pemilik (owner) keajaiban. Dengan meminta kepada Tuhan, Tuhan sebagai owner akan menjadi giver (memberikan) keajaiban. Orang yang mengupayakan sesuatu yang bisa dilakukannya tidak memerlukan bantuan, maka lakukanlah sesuatu yang besar yang hanya bisa ditolong oleh Tuhan. Itu adalah cara untuk meminta keajaiban dari Tuhan. Dalam proses tersebut kita akan dapat mengatakan pada diri sendiri bahwa : “Saya + Tuhan = Cuku

Mengapa Saya Tidak Bisa Menggali Potensi Diri

Seorang penggali tambang sudah merasa putus asa. Karena telah berbulan-bulan gagal dan telah 999.999 kali menguji batuan lunak di antara batu cadas dari sebuah sungai kering tanpa hasil. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan tangan hampa, namun ia berhenti sekali lagi dan berusaha mencoba untuk kesejuta kalinya. Apa hasilnya Dari sebongkah batuan yang tampak tak berharga ia menemukan berlian terbesar dan paling cemerlang di dunia yang dikenal sebagai The Liberator. Demikian halnya dengan potensi diri kita, ia serupa permata yang harus digali, dicari, ditemukan, dan diasah hingga berkilau. Hingga bakapotensi yang kita miliki dapat dikembangkan. Namun pada kenyataannya mengapa seringkali kita sulit menggali potensi diri? PENYEBABNYA 1.       Merasa tidak percaya diri. Rupanya masalah rasa percaya diri sudah menjadi permasalahan klasik di semua lapisan masyarakat. Komentar seperti “Aduh, aku rasanya nggak Pe De banget”, atau yang populer sekarang “Pe De aja lagi” sering kita dengar,