Langsung ke konten utama

"Saya + Tuhan = Cukup"


Saat ini kita membutuhkan pribadi yang dapat menerima diri sendiri ditambah Tuhan yang tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Dengan menjadi diri sendiri, kita menjadi manusia (saya) yang utuh. Saya yang utuh ditambah Tuhan yang utuh akan menghasilkan kehidupan yang cukup.
     Dalam hidup, kita mempunyai suatu keharusan. Orang stress adalah orang yang mempunyai kemampuan yang lebih kecil daripada keharusan-keharusannya. Sedangkan orang yang damai dan mapan adalah orang yang mempunyai kemampuan lebih besar daripada keharusan-keharusannya.
            Tuhan merupakan pemilik (owner) keajaiban. Dengan meminta kepada Tuhan, Tuhan sebagai owner akan menjadi giver (memberikan) keajaiban. Orang yang mengupayakan sesuatu yang bisa dilakukannya tidak memerlukan bantuan, maka lakukanlah sesuatu yang besar yang hanya bisa ditolong oleh Tuhan. Itu adalah cara untuk meminta keajaiban dari Tuhan. Dalam proses tersebut kita akan dapat mengatakan pada diri sendiri bahwa : “Saya + Tuhan = Cukup”.
     Orang yang mengatakan pemberian Tuhan kurang adalah orang yang telah memberikan semua yang diterimanya. Orang yang hanya menerima tetapi tidak memberi tidak bisa dibilang kurang. Maka kita patut memberi karena tidak mungkin bisa memberi tanpa menjadi lebih pantas untuk menerima. Kalau kita berlaku kepada sesama, memberi bukan karena diminta, maka Tuhan akan memperlakukan kita dengan hal yang sama, memberi tanpa kita minta.
     Sebetulnya Tuhan tidak membutuhkan banyak permintaan untuk memberi. Kedekatan dengan Tuhan merupakan do’a yang lebih besar daripada hanya meminta. Kehidupan yang hebat bukan tepat atau salahnya pilihan kita, tetapi fakta bahwa kita memilih. Karena sudah tugas kita untuk memilih dan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih walaupun itu benar atau salah. Meskipun Tuhan mengerti apa yang kita minta, Tuhan ingin kita mengakui kemampuan Beliau dengan kita meminta kepada-Nya dengan jelas. Sehingga Tuhan akan menitipkan sebagian kemampuan-Nya kepada kita.
     Apabila kita berfikir “Saya + Tuhan = Cukup”, maka kita akan merasa damai dan menjadi bebas untuk bergembira. Karana kita bergembira, kita menjadi lebih positif melihat segala sesuatu menjadi mungkin sehingga menjadi lebih berani untuk berupaya. Maka, sucikanlah pikiran kita dengan selalu menyadari dengan keberadaan Tuhan dan sucikan hubungan antara diri sendiri dengan orang lain. Kalau kita sadar dengan keberadaan Tuhan tidak mungkin pikiran kita berisi dengan hal yang tidak baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Pembuatan Obat Bagian 2

Laboratorium pemeriksaan QC Pada artikel sebelumnya (Proses Pembuatan Obat Bagian 1) telah dijelaskan bagaimana awal proses dilakukannya pemesanan bahan baku obat dari supplier sampai dengan pemeriksaan QC. Nah, untuk kali ini kita akan membahas mengenai pemesanan bahan kemas dari supplier/pemasok. Pada dasarnya prosesnya hampir sama dengan bahan baku zat aktif atau zat eksipien obat, baik itu dari segi penerimaan dan uji laboratorium (pemeriksaan QC). Bahan baku yang sudah lewat pemeriksaan QC dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka diberikan label "Release" untuk selanjutnya bahan baku tersebut disimpan digudang bahan baku. Penyimpanan pada kondisi suhu ruang tertentu berdasarkan pada kestabilan bahan baku tersebut. Untuk penyimpanan hendaklah tersedia ruang atau tempat dengan suhu berbeda-beda antara lain dengan: Suhu ruang (ambient)                     ...