Seorang penggali tambang sudah merasa putus asa. Karena telah berbulan-bulan gagal dan telah 999.999 kali menguji batuan lunak di antara batu cadas dari sebuah sungai kering tanpa hasil. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan tangan hampa, namun ia berhenti sekali lagi dan berusaha mencoba untuk kesejuta kalinya. Apa hasilnya Dari sebongkah batuan yang tampak tak berharga ia menemukan berlian terbesar dan paling cemerlang di dunia yang dikenal sebagai The Liberator.
Demikian halnya dengan potensi diri kita, ia serupa permata yang harus digali, dicari, ditemukan, dan diasah hingga berkilau. Hingga bakapotensi yang kita miliki dapat dikembangkan. Namun pada kenyataannya mengapa seringkali kita sulit menggali potensi diri?
PENYEBABNYA
1. Merasa tidak percaya diri.
Rupanya masalah rasa percaya diri sudah menjadi permasalahan klasik di semua lapisan masyarakat. Komentar seperti “Aduh, aku rasanya nggak Pe De banget”, atau yang populer sekarang “Pe De aja lagi” sering kita dengar, baik dari kalangan pebisnis, profesi, ibu-ibu rumah tangga maupun anak-anak sekolahan. Mengapa? Karena rasa percaya diri membuat kita menjadi ragu-ragu dan terhambat melakukan aktivitas secara maksimal. Kita bisa menjadi tidak percaya diri karena ketidaktahuan, tidak pengalaman, trauma atau karena persepsi negatif dan sikap pesimis.
2. Suka menunda.
“oh.., belum ada kesempatan.” atau “Oh ya, nanti cari waktu yang baik…” Rasanya kita begitu sering mengulur waktu dan beralasan untuk menunda mengerjakan sesuatu. Entah karena rasa takut, malas atau karena sikap yang pasif, kita lebih cenderung melihat pada faktor resiko daripada profit, pada konsekuensinya daripada prestasi yang diraih. Akhirnya kita tertinggal dan kehilangan peluang.
3. Tidak pernah berlatih.
Seekor rajawali muda akhirnya bisa terbang tinggi dan mampu melintasi badai, karena ia dilatih dengan tekun oleh induknya. Begitu juga dengan kita. Tidak seorang pun menjadi ahli dan mahir secara otomatis atau secara tiba-tiba. Kita mungkin bisa bermimpi dan memiliki banyak ide, tapi jangan berharap kita langsung menjadi seorang ahli ketika terbangun. Pengalaman berhasil atau gagal adalah seperti latihan. Pengalaman akan mengasah potensi kita. Tanpa latihan yang konsisten, kita sulit mencapai prestasi optimal.
SOLUSI YANG BISA DILAKUKAN
1. Menyikapi kegagalan dengan benar
Open your mind set and change your mind set. Kegagalan merupakan kunci kesuksesan. Kesuksesan sebenarnya adalah kegagalan yang terbalik 180 derajat itu yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Maka jangan pernah takut untuk berani memulai dan mencoba, dengan begitu bakat yang kita miliki atau terpendam bisa terasah dan menjadi kompetensi atau skill yang sangat potensial didalam diri kita. Seseorang manusia yang telah lahir ke dunia dianugerahi berbagai kelebihan di dalamnya. Salah satunya dinamakan bakat. Bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu atau tidak mampu melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah atau sulit dan sukses atau tidak pernah sukses. Bakat ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar diri seseorang dan didukung oleh keinginan yang kuat untuk mengembangkan atau tidak mengembangkannya. Selain bakat, manusia juga diberi kecerdasan yang berbeda-beda. Tugas manusia adalah menggali bakat atau potensi diri itu semaksimal mungkin untuk mencapai kemanusiaan yang penuh. Penggalian potensi diri tidak hanya potensi atau kecerdasan intelektual tetapi emosional dan juga spiritual. Menurut penelitian kunci kesuksesan tidak hanya ditentukan dengan intelektual tetapi juga dengan kecerdasan emosional dan spiritual. Bahkan kecerdasan intelektual tidak lebih dari 20% perannya dalam kesuksesan seseorang. Maka teruslah berjuang dalam hidup ini, jangan pernah berputus asa dalam hidup karena hidup itu indah jika disikapi dengan benar. Perjalanan hidup memang tidak selalu mulus seperti yang kita rencanakan. Usaha meraih impian tidak selalu disertai dengan langit yang biru dan cerah, bahkan terkadang harus melalui badai, keringat dan air mata. Harus ada usaha dan kerja keras untuk meraih sesuatu. Berusahalah dengan hati (ikhlas), jadikan usaha kita sebagai bentuk syukur kita kepada sang Pencipta. Segala bentuk kegagalan harus disyukuri karena dengan gagal kita menjadi tau mana bagian yang benar. Jangan pernah takut gagal. Tidak pernah ada seorang anak yang bisa berjalan tanpa pernah merasakan jatuh. Dengan menyediakan ruang gagal bagi diri pribadi, kita dapat memandang kegagalan sebagain ibu keberhasilan. Kunci untuk sukses lainnya adalah kesabaran. Kendala untuk sukses itu Cuma satu yaitu alasan atau berdalih karena 99% kegagalan datang dari orang-orang yang selalu mencari alasan. Orang yang gagal dan selalu mengeluh dalam menjalani hidup ini adalah orang-orang yang selalu mencari alasan mengapa mereka tidak pernah berhasil. Padahal kegagalan tidak terjadi saat kita jatuh, tetapi kegagalan terjadi saat kita menolak untuk bangkit.
2. Cari dan ambil peluang yang tepat.
Kita sering dipusingkan oleh dua oknum yang menjengkelkan yang terkadang menghambat jalan kita, mereka adalah bagaimana dan kapan. Bagaimana caranya untuk mencari atau memperoleh peluang? Bagaimana kita bisa tahu apakah peluang itu cocok untuk kita? dan kapan kita akan melakukan peluang itu?. Saat ini ada istilah zona nyaman, yaitu daerah dimana orang-orang merasa nyaman dan terkadang sulit untuk keluar dari zona nyaman tersebut. Padahal di era sekarang dengan tinggkat kompetisi yang begitu berat, yang datang dari berbagai sisi, rasanya sangat sulit menemukan peluang yang nyaman bagi kita. Seringkali peluang datang dalam wujud penuh tantangan, berisiko, dan menuntut suatu keberanian. Namun tidak jarang semakin tinggi risikonya semakin besar pula peluangnya. Ada suatu ilustrasi dimana ketika seorang Dosen bertanya kepada seluruh mahasiswa baru di Universitasnya, “siapakah diantara kalian yang ingin menjadi mahasiswa yang luar biasa?”, diantara begitu banyak mahasiswa baru tersebut hanya sedikit sekali yang mengacungkan tangan, sedangkan sebagian besar memilih untuk menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa terkadang semakin tinggi resiko semakin tinggi pula peluangnya. Dilihat dari ilustrasi diatas, bagaimana ketatnya persaingan untuk menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja dibandingkan dengan menjadi mahasiswa yang luar biasa, dengan catatan semakin besar pula pengorbanannya. Kita dapat menemukan peluang yang tepat jika kita mengetahui apa bakat dan minat yang kita miliki. Dengan kretivitas dan keberniaan, kita dapat meraih dan memanfaatkan peluang itu. Seringkali kekalahan dalam hidup ini terjadi karena kita tidak segera melangkah. Jika kita tidak segera melangkah maka kita akan kehilangan banyak kesempatan, kehabisan banyak energi, dan menyia-nyiakan banyak potensi diri. Waktu kita sama, cara kita menggunakan waktulah yang membuat kita berbeda.
3. Memotivasi diri untuk bergerak.
Saat ini sering kali kita dengar ada kalimat yang mengatakan “aduh lagi ga semangat nich, butuh motivasi?”. Sebenarnya jika kita renungkan bahwa menjadi tidak semangat itu adalah pilihan kita sendiri, karena hidup itu adalah pilihan. Ketika kita mengatakan bahwa kita tidak lagi semangat maka itulah pilihan kita saat itu. Motivasi diri bisa diperoleh dimana saja dan kapan saja, dan tentunya motivasi diri diperoleh dari sang maha Pencipta. Maka bergeraklah dengan ikhlas karena bergerak adalah kunci kesuksesan. Dengan bergerak maka kita memperoleh pengalaman yang banyak yang mngkin bisa menjadi pelajaran dan bekal yang berharga buat kita. Dengan bergerak, apapun alasannya baik hanya sekedar coba-coba, iseng atau karena tidak ada pekerjaan lain, akan memberikan kita pengalaman yang berharga asalkan dilakukan dengan motivasi dan cara yang benar. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman akan mengasah keahlian dan akhirnya mengembangkan potensi kita secara maksimal.
“mengapa orang masuk kedalam air bisa mati? Bukan karena ia tidak bisa berenang, tetapi karena ia diam saja ditempat tidak mau bergerak”
UNTUK DIRENUNGKAN
Kegagalan dalam latihan adalah batu asah bagi keberhasilan, namun gagal berlatih merupakan bencana masa depan.
“Pikiran adalah space of possibility, ruang kemungkinan demi kemungkinan. Realitas adalah space of action, ruang aktualisasi diri, aksi nyata bukan sekedar kata-kata”.
“jika kita berpikir sukses dan bahagia, maka kita akan sukses dan bahagia. Jika kita berpikir gagal, kalah, dan menderita, maka kita pun akan gagal, kalah, dan menderita. Karena Allah hanya mengikuti prasangka hamba-NYA”.
Mana tugas yg satunya lg bi??
BalasHapushehehe...
iya nanti tunggu postingan selanjutnya.....hehehe
BalasHapusasiiikkkkk......
BalasHapusawas jgn cm ditulisan doank ya..hahahahaha
siippplah akang ramdani risalah......
BalasHapus