Langsung ke konten utama

MATA PENGKHIANAT Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Pengkhianatan adalah sebuah perilaku yang amat tercela. Sangat menyakitkan hati. Apalagi bila dilakukan oleh orang terdekat. 

Tidak ada satupun di antara kita yang mau dijuluki si pengkhianat. Walaupun barangkali kita pernah berkhianat, atau bahkan sering berkhianat. Loh, kapan?

Mari kita perhatikan firman Allah ta’ala berikut,

"يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ"

Artinya: “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada”. QS. Ghafir (40): 19.

Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan maksud ayat di atas, 

“Yaitu seorang lelaki yang sedang bersama dengan teman-temannya. Lalu lewatlah wanita di depan mereka. Lelaki tersebut berpura-pura menundukkan pandangan mata. Bila merasa teman-temannya tidak memperhatikannya, maka dia melirik wanita tadi. Namun jika ia khawatir mereka memergokinya, maka iapun kembali menundukkan mata. Sungguh Allah mengetahui keinginan hatinya untuk melihat aurat wanita tersebut”. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (no. 17396).

Itulah pengkhianatan mata. Berbeda antara kondisi yang dikesankan kepada orang lain dengan kondisi sebenarnya. Dia mengesankan seakan sangat shalih dan selalu menjaga matanya dari hal haram. Padahal realitanya tidak demikian. Dia hanya berpura-pura belaka.

Solusi Perbaikan

Untuk mengatasi kebiasakan buruk pengkhianatan mata ini, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

Pertama: Tingkatkan Muraqabah

Muraqabah adalah salah satu ibadah mulia dalam Islam. Kurang lebih maknanya adalah merasa selalu diawasi Allah ta’ala. Sebab Dia mengetahui apapun yang kita kerjakan. Perbuatan baik maupun buruk. Dirahasiakan ataupun dilakukan di depan khalayak.

Allah ta’ala berfirman,

"إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى"

Artinya: "Sungguh Dia mengetahui yang terang dan tersembunyi”. QS. Al-A’la (87): 7.

Banyak di antara kita merasa malu manakala ketahuan orang lain berbuat jelek. Namun anehnya tidak merasa malu manakala dilihat Allah ta’ala berbuat jelek. Seakan-akan di matanya penilaian manusia lebih berharga dibanding penilaian Sang Penguasa alam semesta.

Kedua: Ingat, Yang Halal Lebih Nikmat

Manakala godaan datang untuk melihat atau merasakan hal yang haram, maka lawanlah! Dengan cara mengingat bahwa yang halal itu jauh lebih nikmat dibanding yang haram.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ"

“Setiap engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, sungguh Dia pasti akan menggantikan untukmu sesuatu yang lebih baik”. HR. Ahmad dan _sanad_nya dinilai sahih oleh al-Albaniy.
 
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 12 Muharram 1441 / 12 September 2019

AGEN KEBAIKAN
REG:NAMA#JENIS KELAMIN#KOTA=081252100081

Facebook
https://www.facebook.com/UstadzAbdullahZaen/

Telegram
https://t.me/ustadzabdullahzaen

Soundcloud
https://soundcloud.com/ustadzabdullahzaen

Instagram
instagram.com/ustadzabdullahzaen/

Youtube
https://www.youtube.com/c/ustadzabdullahzaenma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEKAL SEHAT HARIAN

Bekal sehat harian Berbicara mengenai bekal sehat harian tentunya kita semua sudah sering mendengar atau membaca banyak artikel yang membahas tentang ini. Biasanya artikel ini banyak dicari oleh para ibu rumah tangga untuk anaknya dan para pekerja yang memang ingin menerapkan gaya hidup sehat. Membuat bekal sehat selain lebih aman, bersih dan sehat juga bisa menghemat pengeluaran harian anda tentunya. Selain itu menu bekal sehat harian bisa kita buat dengan banyak variasi tentunya sesuai selera kita. Bagi para ibu rumah tangga menyiapkan bekal sehat untuk anaknya bersekolah adalah hal yang sangat dianjurkan mengingat banyaknya makanan atau jajanan sekolah yang belum tentu terjamin keamanan dan kebersihannya. Dan hal ini juga meminimalisir agar anak tidak gampang terkena penyakit pencernaan dan lainnya. Dengan bekal sehat dapat meningkatan kesehatan dan asupan nutrisi bagi tubuh maupun otak anak pada proses tumbuh kembang anak. Lain halnya bagi para pekerja yang memang memil...

The 1st Indonesian Health Tech Innovation

Indonesian Health Tech Innovation Jakarta tanggal 10-11 September 2019 telah diselenggarakan acara bertema “The 1 st Indonesian Health Tech Innovation” oleh Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes), Kementerian Kesehatan. Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Kesehatan RI, Dirjen Farmalkes, Para Peneliti (Innovator) baik yang berafiliasi dengan Kemenkes RI maupun Lembaga Penelitian lainnya, Perwakilan Kementerian Riset dan Teknologi, Perwakilan Kementerian Perindustrian, Perwakilan BUMN, Para Professional akademisi dan juga Pelaku Usaha baik lokal maupun asing. Acara yang berlangsung selama dua hari ini diselenggarakan untuk yang pertama kalinya oleh Dirjen Farmalkes dan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terbukti dengan dihadiri lebih dari 500 peserta.  Dalam acara The 1 st Indonesian Health Tech Innovation terbagi menjadi beberapa grup diskusi dan topik bahasan diantaranya :    Expose Inovasi Hasil...

Proses Pembuatan Obat Bagian 2

Laboratorium pemeriksaan QC Pada artikel sebelumnya (Proses Pembuatan Obat Bagian 1) telah dijelaskan bagaimana awal proses dilakukannya pemesanan bahan baku obat dari supplier sampai dengan pemeriksaan QC. Nah, untuk kali ini kita akan membahas mengenai pemesanan bahan kemas dari supplier/pemasok. Pada dasarnya prosesnya hampir sama dengan bahan baku zat aktif atau zat eksipien obat, baik itu dari segi penerimaan dan uji laboratorium (pemeriksaan QC). Bahan baku yang sudah lewat pemeriksaan QC dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka diberikan label "Release" untuk selanjutnya bahan baku tersebut disimpan digudang bahan baku. Penyimpanan pada kondisi suhu ruang tertentu berdasarkan pada kestabilan bahan baku tersebut. Untuk penyimpanan hendaklah tersedia ruang atau tempat dengan suhu berbeda-beda antara lain dengan: Suhu ruang (ambient)                     ...